Tekanan angin ban mobil yang baik sangat mempengaruhi performa mobil baik dalam hal performa/ akselerasi mobil, kenyamanan berkendara maupun safety mobil. Secara sederhana tekanan ban mobil yang baik adalah tekanan yang sesuai dengan standar pabrikan, standar ini biasanya tertera pada dashboard mobil atau pintu bagian dalam mobil atau buku panduan mobil atau tertulis pada ban itu sendiri, satuan untuk tekanan ban mobil adalah Psi yang mana banyak mobil di
indonesia memiliki tekanan angin antara 28 sampai 34 Psi.
indonesia memiliki tekanan angin antara 28 sampai 34 Psi.
Nah lantas berapa tekanan angin ban untuk mobil saya? pada dasarnya tekanan angin ban mobil hampir sama (paling tinggi 33 Psi dan paling rendah 28 Psi, akan tetapi juga tergantung mobil apa dan bannya tipe apa? tekanan standart adalah 30-32 Psi untuk mobil MPV seperti Kijang/ Avanza/ mobilio/ ertiga/ yang lain, sedangkan untuk mobil sedan biasanya antara 28-30 Psi.
Di bagian dinding ban biasanya terdapat tulisan berapa tekanan ban maksimum sehingga pecinta otomotif jika memompa ban tidak boleh melebihi tekanan yang tertulis pada dinding ban mobil/ motor. Tekanan ban standar biasanya juga terdapat di buku manual mobil
Kebutuhan mobil dan medan yang berbeda bisa membuat tekanan yang ideal juga berbeda, ambil kasus Toyota Avanza jika dipakai sehari-hari dengan muatan yang sedang cukup dipompa sampai 30 Psi saja, akan tetapi jika hendak dibawa bepergian jauh dengan beban yang cukup banyak (penumpang dan barang banyak) maka tekanan 30 Psi akan dianggap kurang, maka bisa ditingkatkan menjadi 31 atau 32 Psi.... nah selanjutnya adalah tips-tips mengenai ban mobil kita agar selalu primaCek Ban Tiap 2 Minggu
Tekanan udara dalamban mobil tidak selalu stabil artinya selalu berkurang setiap waktu, Pecinta otomotif sering mengandalkan perasaan atau untuk menentukan ban mobil kurang tekanan angin (gembos), pemeriksaan tekanan ban yang baik adalah dengan menggunakan alat ukur tekanan ban sehingga pecinta otomotif juga mengetahui dengan akurat berapa tekanan ban mobil sekarang. Memeriksa tekanan ban mobil secara periodik/ rutin sangat disarankan oleh pabrikan ban, paling tidak tiap 2 minggu sekali tekanan angin dalam ban harus dikontrol, hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat dalam perjalanan.
Dalam memeriksa ban hendaknya pecinta otomotif memeriksa keseluruhan ban baik yang terpasang maupun ban serep /cadangan, berikan takanan yang sama pada semua ban (pengecualian jika standart ban depan & belakang memang berbeda), tiap-tiap ban angin juga selalu berkurang dengan prosentase yang mungkin tidak sama tiap periodenya.Tekanan Ban Mobil Bertambah
Dalam memeriksa ban hendaknya pecinta otomotif memeriksa keseluruhan ban baik yang terpasang maupun ban serep /cadangan, berikan takanan yang sama pada semua ban (pengecualian jika standart ban depan & belakang memang berbeda), tiap-tiap ban angin juga selalu berkurang dengan prosentase yang mungkin tidak sama tiap periodenya.Tekanan Ban Mobil Bertambah
Hal ini perlu diketahui oleh para pecinta otomotif. Jika mobil dikemudikan untuk perjalanan yang cukup jauh bisa menyebabkan meningkatnya tekanan dalam ban, terlebih jika perjalanan dilakukan pada siang hari yang mana ban mobil akan bergesekan dengan aspal dan menimbulkan panas + panas dari aspal itu sendiri, pada kondisi ini tekanan ban mobil akan meningkat (udara memuai). Hal ini yang menyebabkan mengapa tekanan ban mobil tidak boleh dipompa lebih dari Max Pressure (tekanan maksimal ban) karena jika pada suhu dingin mobil diberikan tekanan udara maksimum misalnya 40 psi maka saat digunakan dalam perjalanan tekanan ban akan bertambah dan meletus.Isi Angin Saat Dingin
Mengisi angin ban mobil idealnya dilakukan saat ban dalam keadaan dingin agar memperoleh tekanan yang akurat, jika pecinta otomotif habis melakukan perjalanan jauh setidaknya tunggu 2 atau 3 jam sebelum mengisi angin agar semua ban dalam keadaan dingin. Jangan lupakan penutup lubang udara pada ban saat selesai memompa ban mobil, karena udara dalam ban juga bisa keluar melalui tutup ban ini (yang bentuknya kecil di mulut pompa ban).
Spooring dan Balancing
Spooring dan Balancing sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan ban atau
tekanan udara dalam ban, kaki-kaki mobil yang tidak seimbang atau tidak lurus alias seperti ular saat dijalankan akan menyebabkan ban mobil bekerja dengan ekstra, hal ini akan memudahkan ban cepat aus dan udara dalam ban juga tidak stabil. Selain berpengaruh pada ban/ tekanan, spooring dan balancing juga berpengaruh pada ketahanan kaki-kaki mobil (shock) dan berpengaruh pada kenyamanan berkendara.Perhatikan Beban Ban
Pecinta otomotif juga harus memperhatikan beban maksimum yang dapat dibawa oleh ban, pehitungkan bobot mobil ditambah penumpang + barang, jangan sampai total beban melebihi kapasitas maksimum daya angkut ban. Misalnya mobil memiliki bobot 1500 Kg dan beban maksimum ban adalah 550 kg untuk 1 ban, maka jika 4 ban dapat memuat 2200 kg, artinya jangan memasukkan beban lebih dari 700 Kg pada mobil. Perhatikan pula penempatan barang, jangan tempatkan barang pada salah satu sisi mobil yang disangga 1 ban saja buat ke 4 ban mendapatkan beban yang merata untuk menghindari meletusnya ban akibat beban besar.
Penggunaan Nitrogen
Pemakaian nitrogen untuk mengisi ban mobil sangat disarankan untuk performa maksimal ban, nitrogen memiliki bobot yang lebih ringan dari udara (angin biasa) dan lebih sulit keluar dari ban. Pengisian menggunakan nitrogen akan memberikan kualitas tekanan yang jauh lebih bagus dan stabil, mengingat jika pecinta otomotif memompa pada tukang tambal ban di pinggir jalan kemungkinan angin adalah bercampur air sedangkan nitrogen murni gas.
Cara penggantian udara dengan nitrogen adalah:
* kuras udara dalam ban mobil, semakin habis semakin baik
* isi ban dengan nitrogen nitrogen sampai 80 % dari tekanan standart, misal tekanan standart 30 Psi maka isi dengan 24 Psi nitrogen saja
* kempeskan ban (kuras kembali), keluarkan nitrogen tadi
* isi kembali ban dengan nitrogen dengan tekannan standart
*
Tekanan angin pada kisaran 28-32 psi banyak digunakan pada mobil sedan, sedangkan 30-34 psi banyak digunakan pada mobil MPV kecil seperti kijang atau avanza dan xenia yang memang diperuntukkan mengangkut beban lebih berat. Semakin berat mobil dan difungsikan untuk membawa beban berat maka tekanan pada ban juga lebih besar (sesuaikan dengan standar pabrikan)
* Tekanan terlalu rendah mengakibatkan rendahnya performa mobil, dalam hal ini tarikan menjadi berkurang dan kecepatan mobil juga berkurang, tekanan angin yang rendah juga menyebabkan dinding ban mudah Aus atau habis
* Tekanan yang terlalu besar dapat menyebabkan tapak ban tidak merata mencengkeram jalan akibatnya terasa licin, tekanan pada ban yang terlalu tinggi juga menyebabkan kenyamanan berkendara berkurang karena bantingan mobil akan terasa keras. Kecenderungan ban yang dipompa dengan tekanan tinggi juga akan mudah habis pada bagian tengah tapak ban, yang mana meskipun pada bagian tapak samping masih tebal akan tetapi pada tengah sudah tipis maka ban harus diganti yang artinya Rp lagi. Idealnya ban habis secara merata. Artikel selanjutnya adalah Tips membaca kode ban mobil dan menentukan kualitas ban mobil, silahkan baca pada cara membaca kode ban mobil