ads

Cara Mengganti Timing Belt

Pada umumnya, masalah timing belt akan timbul tanpa peringatan. Tidak ada suara berderit untuk mengingatkan anda untuk menggantinya. Jika mobil anda berjalan normal dan tiba tiba mesin berhenti dengan mendadak dan tidak mau dinyalakan kembali, biasanya ini karena timing belt rusak. Timing pada mesin harus diset secara tepat, atau piston dan klep akan berbenturan, mengakibatkan biaya perbaikan mobil yang sangat mahal. Lihat langkah 1 untuk mempelajari cara membuka dan mengganti timing belt.


Membeli Timing Belt Baru

1. Beli dulu timing belt yang baru sebelum anda membongkar yang lama. Jika ini adalah perawatan, anda harus memiliki belt baru sebelum ana membuka yang lama. Jika belt telah rusak atau licin, anda bisa membuka dulu belt yang lama sebagai contoh untuk membeli yang baru untuk memastikan bahwa belt yang anda beli telah benar.
  • Kebanyakan mobil menggunakan timing belt karet, bukan rantai baja. Harganya hanya beberapa dolar saja, di toko sparepart mobil, dan anda biasanya harus mengganti timing belt sekitar 90 ribu-120 ribu mil, tergantung pada kendaraan anda.
2. Dapatkan informasi tentang kendaraan anda. Anda harus tahu merek, model, tahun pembuatan, juga tipe mesin dan ukurannya. Beberapa mobil mungkin memiliki beberapa varian dalam model yang sama, jadi nomor rangka mobil anda juga bisa membantu. Anda bisa membeli belt baru di dealer atau toko sparepart mobil.


3. Pastikan anda juga membeli gasket dan lem gasket untuk pemasangan kembali.Toko sparepart anda bisa menjelaskan jenis gasket yang anda butuhkan. Timing belt set juga biasanya tersedia, dimana asket dan perlengkapan lain telah termasuk dalam paketnya.

Membuka Timing Belt
1. Lepaskan kutub negatif aki. Pastikan anda mempunyai kode sekuriti radio anda jika ada, gelombang radio yang telah anda simpan, dan secarik kertas untuk catatan agar anda mudah mengesetnya kembali nanti.

2. Buka belt alternator. Tergantung jenis mobil anda, anda juga mungkin perlu membuka tali kipas untuk membuka timing belt. Kendurkan bautnya, dorong alternator jika perlu untuk menciptakan celah pada belt sehingga mudah dilepas.

3. Buka asesoris lain seperti pompa power steering, alternator, kompresor AC, sehingga anda bisa membuka tutup timing belt. Jangan buka saluran bertekanan dari kompresor AC, biasanya kompresor ac bisa dilepas tanpa harus membuka selang-selangnya.


4. Buka tutup distributor jika mobil anda menggunakannya. Anda mungkin perlu membuka klipnya untuk mencopot tutup distributor, atau membuka beberapa sekrup penahan tutup distributor.[3]
  • Beberapa mobil modern dengan pengapian elektronik tidak menggunakan distributor. Mereka menggunakan sensor posisi cam dan crankshaft. Yang penting adalah untuk mengetahui titik mati atas (TMA) pada silinder pertama. Lihat buku manual reparasi mobil anda, karena tiap model bisa berbeda.

5. Sejajarkan tanda timing. Gunakan kunci pas untuk memutar baut crankshaft untuk memutar mesin sampai tanda timing pada crankshaft sejajar dengan tanda 0°pada timing.
  • Pastikan rotor dari distributor sejajar dengan tanda penunjuk pada distributor yang mengindikasikan posisi untuk menyalakan silinder pertama. Jika tidak, putar mesin satu putaran lagi.
  • Jangan lakukan hal ini pada mesin rusak, kecuali anda yakin bahwa belt nya masih ada. Jika katup mobil belum bengkok karena timing belt putus, anda bisa melakukannya , memutar crankshaft tanpa tergelincir.
6. Lihat apakah puli penyeimbang perlu dilepas sebelum membuka penutup timing belt. Seringkali, tutup timing belt duduk pada bagian ujung crankshaft, dan puli ini akan menghalangi anda untuk membukanya, tanpa melepaskan puli terlebih dahulu. Catat bahwa seal tambahan diperlukan untuk memasangnya kembali.

7. Buka baut penutup timing. Lepaskan dari mesin, beberapa mesin memiliki dua bagian penutup timing belt. Buka semua komponen yang menghalangi proses pelepasan tutup. Tiap model berbeda, lihat buku panduan servis mobil anda untuk mengetahui bagian apa dulu yang harus dilepas.

8. Periksa agar crank dan timing camshaft berada dalam posisi segaris. Banyak mesin menggunakan titik atau garis pada puli atau gir yang harus disejajarkan dengan pasangannya pada blok mesin, kepala silinder. Pada beberapa mesin, tamda pada gir camshaft sejajar dengan pasangannya pada tiang bearing chamsaft pertama.
  • Ini adalah sangat penting jika anda mengganti timing belt yang telah putus. Periksa buku manual servis anda tentang prosedur pengaturan yang benar untuk mobil anda dan koreksi pengaturan yang salah sebelum memasang kembali timing belt baru. Tanda ini juga mungkin ditampilkan pada label pada timing belt, pada beberapa mesin.
9. Periksa area sekitar belt apakah ada tanda kebocoran oli. Lihat di sekitar camshaft dan seal crankshaft, juga pada tutup katup dan bak oli. Periksa apakah ada air radiator yang bocor dari pompa air dan selangnya. Kebocoran harus diperbaiki sebelum mengganti timing belt.

Mengendurkan Tensioner


1. Kendurkan baut yang memegang tensioner. Jangan lepaskan seluruhnya, Tapi geser tensioner yang berisi per sedikit menjauh dari timing belt dan kemudian kencangkan kembali bautnya, untuk menjaga posisi tensioner.

2. Periksa puli tensioner apakah ada kerusakan seperti retakan. Putar puli tensioner dan dengarkan apakah ada suara berisik yang menandakan bearing yang telah aus. Keausan yang tidak rata pada bagian belakang timing belt bisa menandakan adanya ketidaksesuaian penaturan antara puli dan timing belt yang disebabkan oleh ausnya bearing.
  • Jika ada indikasi kerusakan, ganti puli tensioner. Bearing tensioner puli yang selalu dilumasi, akan bisa kering,kendor dan rusak, jadi ganti saja agar aman.
Memasang Timing Belt yang Baru

1. Masukkan timing belt pada gir nya. Tanpa tekanan, timing belt akan mudah masuk ke dalam gir nya. Timing belt yang telah lama digunakan mungkin akan lengket pada sela sela gir dan perlu sedikit congkelan dengan obeng untuk melepaskannya.

2. Ganti dengan belt baru, dan pasang kembali semuanya. Kencangkan timing belt sesuai spesifikasinya, perhatikan spesifikasi pada manual mesin, terutama pada baut pemegang puli camshaft yang biasanya membutuhkan kekencangan tinggi.
  • jika dilengkapi dengan tensioner timing belt, pelepasan timing belt mungkin perlu penekanan piston agar kembali ke silindernya. Tekan sampai lubang-lubang menjadi sejajar untuk mengijinkan anda memasukkan pin pemegang. Begitu pin telah masuk, tensioner bisa dipasang kembali.
Tips
  • Pemula harus membeli, dengan harga wajar, buku manual service untuk mobil. Manual in dibuat oleh mekanik profesional, dengan pengetahuan teknis yang baik, dan sangat detail menyebutkan setelan-setelan yang berhubungan dengan belt, tensioner, kekuatan baut, posisi baut, dll.
  • Tugas timing belt adalah mensinkronisasi katup dan piston. Seperti pengaturan timing pada senapan mesin jaman PD1, dimana tanpa timing, propeler bisa lepas.
  • Penting untuk selalu mengikuti instruksi sesuai model mobil anda, khususnya jika anda tidak paham dengan mekanismenya. Buku manual, meskipun sedikit mahal, namun lama-lama akan menjadi murah seiring dengan penghematan yang anda lakukan.
  • Beberapa mobil mungkin membutuhkan alat khusus untuk mencapai tensioner dan bautnya karena tersembunyi, dan yang lain perlu melepaskan tensioner dengan per. Kebanyakan mesin memakai tensioner dengan per yang bisa diperasikan dengan kunci sok, meskipun kadang-kadang anda perlu kunci hex.
  • Timing belt bisa aus. Kebanyakan dianti tiap 60.000 mil untuk perawatan. Mereka bisa putus dan menyebabkan kerusakan parah pada mesin. Ganti dengan teratur, untuk menghindarkan anda dari kerusakan parah.